Siemens Membangun Junelight Smart Battery di Lingkungan Seperti Perusahaan Rintisan di AWS

Beberapa dari banyak keuntungan transformasi digital korporasi adalah peningkatan kemampuan untuk memasuki pasar baru dan untuk menemukan serta memberikan nilai pelanggan yang baru. Pemetaan yang cermat untuk tujuan strategi yang besar sangatlah penting, begitu juga dengan kesediaan untuk bereksperimen dan berubah seperti yang dilakukan perusahaan rintisan.

“Perusahaan Rintisan” bukanlah kata yang ingin kita dengar saat menunjuk pada Siemens, pemimpin elektrifikasi, otomatisasi, dan digitalisasi global. Namun, perusahaan besar berusia 170 tahun ini memang menggunakan tim internal seperti pada perusahaan rintisan untuk menghadirkan produk baru ke pasar, dan beberapa dari tim tersebut menggunakan Amazon Web Services (AWS).

Ambil contoh departemen riset Software Defined Inverter (SDI) perusahaan ini, yang termasuk dalam unit Riset Energi dan Elektronik (REE) Corporate Technology (CT) Siemens. SDI diluncurkan pada tahun 2016 untuk mengeksplorasi peluang produk baru akibat meningkatnya permintaan terhadap produk elektronik kelistrikan di seluruh dunia. Unit bisnis Smart Infrastructure Low Power (SI LP) Siemens dan SDI baru-baru ini merilis Junelight Smart Battery, produk baterai konsumen untuk digunakan di rumah guna menyimpan energi listrik dari panel surya.

Junelight adalah salah satu dari sedikit produk Siemens yang ditujukan untuk konsumen individu, segmen baru yang penting bagi Siemens. Perusahaan secara tradisional berfokus pada penjualan bisnis-ke-bisnis, tetapi makin menargetkan perangkat dan layanan “behind the meter” seperti sistem Junelight. Dengan menggunakan AWS, tim SDI mampu mengubah Junelight dari sebuah ide di papan tulis menjadi produk di marketplace dalam waktu kurang dari dua tahun.

“Menggunakan AWS sangatlah membantu untuk putaran awal pembuatan prototipe dan perubahan desain,” kata Friedemann Paulini, head of the research group for control, architecture, and software untuk SDI. “Dengan memanfaatkan ketangkasan dan fleksibilitas AWS, kami hanya membutuhkan waktu 18 bulan untuk beralih dari ide awal ke produk resmi Siemens yang dapat kami serahkan ke unit bisnis untuk pemasaran serta penjualan.”

Junelight, yang saat ini hanya tersedia di Jerman dan Austria, adalah sistem penyimpanan listrik ion litium yang membantu pemilik rumah meminimalkan biaya pengadaan energi dan emisi CO2 mereka. Produk tersebut menggunakan AWS untuk menyimpan, menganalisis, dan memvisualisasikan data yang terkait dengan profil konsumsi rumah tangga. Pengguna memantau aliran energi dalam waktu nyata menggunakan Junelight Smart App seluler, yang juga berjalan di AWS.

Unit baterai Junelight terhubung ke AWS Cloud melalui AWS IoT Core, sehingga memungkinkan interaksi yang sangat aman antara perangkat yang terhubung dan aplikasi cloud. Solusi tersebut menggunakan Amazon Kinesis untuk memuat data perangkat streaming ke dalam danau data solusi, yang menyimpan data tidak terstruktur di Amazon Simple Storage Service (Amazon S3), dan bergantung pada AWS Glue untuk membuat skema. Analisis data didukung oleh Amazon Athena, layanan kueri interaktif nirserver dengan harga bayar sesuai pemakaian.

Untuk menghubungkan API yang aman dan dapat diskalakan dengan antarmuka pelanggan, Junelight menggunakan Amazon API Gateway, yang dapat memantau ratusan ribu panggilan API bersamaan, dan Amazon Cognito, yang menyediakan direktori pengguna dengan keamanan tinggi yang dapat menskalakan hingga ratusan juta pengguna. Tim memanfaatkan AWS X-Ray, layanan pelacakan terdistribusi, dan fitur Metrik Amazon CloudWatch untuk memantau, menganalisis, dan debugging interaksi layanan mikro.

Ide tentang Junelight timbul dari sesi curah pendapat awal yang tidak hanya mencakup anggota tim SDI, tetapi juga manajer produk dari unit bisnis SI LP. Tim memutuskan untuk menjalankan Junelight di AWS pada minggu pertama proyek. “Mengingat banyaknya sistem yang bermacam-macam, seperti IoT, analitik, konektivitas cloud, dan sebagainya, kami membutuhkan penyedia cloud publik yang menawarkan tidak hanya bermacam-macam layanan, tetapi juga integrasi sederhana,” kata Susanne Forster, team lead di departemen SDI. “AWS adalah pilihan yang jelas untuk membangun platform IoT berbasis cloud seperti ini.”

AWS juga merupakan kunci dari cepatnya siklus eksperimen tim yang mirip perusahaan rintisan. “Dengan AWS, kami dapat bergerak dengan sangat cepat, dan ini sangatlah penting bagi kami,” kata Andreas Groeger, head of the SDI department.

Selama proyek ini, tim SDI juga menggunakan AWS untuk membuat platform aplikasi yang disebut CACTUS (Teknologi Kontrol and Konverter untuk Sistem Universal), suatu ekosistem yang dapat digunakan kembali untuk produk berbasis pengontrol IoT yang mencakup pengontrol mikro perangkat keras, firmware tertanam, dan fungsi IoT seperti pembaruan, danau data, API data, dan layanan pemeliharaan dasar. CACTUS dimaksudkan untuk mempercepat solusi bagi perangkat yang memiliki keterbatasan pada IoT.

Salah satu keuntungan terpenting dari mengandalkan AWS adalah kemudahan untuk memulai. “Terutama pada tahap pembuatan prototipe, kurva pembelajaran di AWS sangatlah rendah,” kata Groeger. “Kurva pembelajaran meningkat saat Anda bergerak menuju proses produksi dan tentu saja sangat perlu mengoptimalkan serta menyesuaikan semuanya, tetapi layanan AWS sangatlah sederhana sehingga Anda dapat mulai menguji ide produk hampir seketika itu juga.”

Sekarang setelah Junelight dirilis ke pasar oleh SI LP, Groeger melihat manfaat memutuskan untuk menyerahkan pekerjaan berat yang tidak terdiferensiasi ke AWS agar Siemens dapat terus berkonsentrasi pada produk dan pengetahuan domain yang menyangkut Junelight. “Sekitar 80 persen penggunaan AWS kami adalah layanan terkelola, yang berarti kami tidak harus berkonsentrasi pada infrastruktur operasi, yang bukan merupakan inti dari bisnis kami.”

Untuk mempelajari selengkapnya, kunjungi aws.amazon.com/iot-core.