Futuready Menawarkan Asuransi yang Dipersonalisasi dan Lebih Rapi dengan Platform yang Intuitif dan Tangkas di AWS

Dengan digitalisasi yang rendah dan fragmentasi yang tinggi, pasar asuransi di Indonesia cukup rumit untuk dinavigasi. Futuready adalah broker asuransi berizin di Indonesia yang memperkenalkan diri sebagai “supermarket asuransi online”. Individu dan bisnis dapat menggunakan teknologi Futuready untuk membandingkan lebih dari 500 polis dan produk asuransi sebelum membeli. Selain Indonesia, perusahaan ini memiliki kantor di Thailand yang telah melayani pelanggan selama lebih dari 15 tahun.

Futuready bermigrasi ke Amazon Web Services (AWS) pada akhir tahun 2019. Mereka berupaya meningkatkan keandalannya dan mendapatkan ketangkasan untuk memodernisasi arsitektur monolitiknya. Sebelumnya, perusahaan ini menggunakan platform cloud lain, tetapi downtime dan skalabilitas menjadi masalah tanpa henti yang membutuhkan pemantauan sepanjang waktu.

Tak lama setelah bermigrasi ke AWS, Futuready mendesain ulang arsitekturnya menggunakan pendekatan layanan mikro dengan kontainer. Rekayasawan sekarang menggunakan Amazon Elastic Container Service (Amazon ECS) untuk mengorkestrasikan beban kerja terkontainerisasi dan AWS Fargate sebagai mesin komputasi nirserver untuk melakukan deployment dan menskalakan infrastruktur secara otomatis. Dengan demikian, Futuready dapat memperluas bisnisnya secara regional tanpa perlu investasi IT tambahan, selain dari menyediakan teknologi atau platformnya secara global sebagai layanan.

Selain itu, bisnis ini tidak lagi harus memantau server atau melakukan perencanaan kapasitas bulanan. Sumber daya komputasi di AWS diberikan sesuai permintaan dan ditagih berdasarkan penggunaan sebenarnya, alih-alih biaya bulanan tetap per server yang dibebankan oleh penyedia sebelumnya. Hasilnya adalah Futuready berhasil mengurangi biaya infrastruktur dan operasi hingga 35 persen sejak bermigrasi ke AWS.

Futuready berhasil mempercepat siklus deployment untuk penyedia dan produk asuransi baru karena pendekatan infrastruktur mereka yang modular dan berbasis peristiwa. Orientasi mitra asuransi baru membutuhkan waktu dua minggu di AWS, sedangkan sebelumnya membutuhkan enam minggu. Selain itu, berkat pipeline integrasi berkelanjutan dan deployment berkelanjutan (CI/CD) yang baru diimplementasikan, Futuready merilis fitur seminggu sekali, bukan sekali setiap dua minggu seperti dengan penyedia sebelumnya.

Dr. Nicholas Ruwan Dias, CTO di Futuready mengungkapkan, “Kami dapat bergerak lebih cepat dan memperoleh uptime 99,999% dengan AWS serta berbagai layanan terkelola yang tersedia. Hal ini berpengaruh pada meningkatnya pendapatan dengan menjalankan lebih banyak proyek dan menyelesaikan transaksi lebih dari 50% lebih cepat.”  

Setelah terlepas dari beban pemantauan dan manajemen infrastruktur, Futuready sekarang mengejar solusi berbasis data untuk memperkaya pengalaman pelanggannya. Rekayasawan baru-baru ini mengembangkan mesin rekomendasi menggunakan Amazon Personalize sebagai layanan machine learning (ML) terkelola untuk menyesuaikan produk asuransinya, agar sesuai dengan kebutuhan setiap pelanggan mereka.

Pelanggan yang mengevaluasi asuransi untuk pengemudi pengiriman di Jakarta, misalnya, mungkin akan melihat rekomendasi untuk perlindungan banjir sebagai asuransi tambahan (rider)—sesuatu yang mungkin tidak mereka pertimbangkan sebelumnya. “AWS menyediakan alat untuk hampir setiap kasus penggunaan; platform ini adalah batu loncatan untuk inovasi,” Ungkap Dr. Ruwan Dias.

Futuready juga berhasil meningkatkan otomatisasi menggunakan alat-alat seperti AWS Lambda. AWS Lambda mengotomatiskan proses untuk menyelesaikan dokumentasi asuransi di situsnya menggunakan templat dan formulir backend untuk mengurangi waktu yang diperlukan pelanggan untuk mengisi detail mereka saat membeli polis.

Bisnis ini sekarang memosisikan diri sebagai penyedia insurtech. Mereka berencana untuk mengintegrasikan lebih banyak analitik berbasis ML dan performa untuk mencegah churn pelanggan serta untuk menentukan waktu masuk pasar terbaik untuk penawaran tertentu. Dr. Ruwan Dias menyimpulkan, “Kami berhasil mengadopsi prinsip tangkas dalam pengambilan keputusan, yang juga membutuhkan seperangkat alat cloud-native dan pola pikir inovatif untuk berhasil. Dengan AWS, kami dapat menghubungkan ketiga komponen ini untuk membangun aplikasi yang fleksibel dan efisien.”

Untuk mempelajari selengkapnya, kunjungi aws.amazon.com/machine-learning/