Growy Membangun Pertanian Vertikal Sirkular dan Otonom dengan Robot Otomatis di AWS

Growy adalah perusahaan rintisan dengan basis di Belanda yang membangun pertanian vertikal yang sepenuhnya otomatis dengan mempekerjakan robot untuk menggantikan manusia dalam merawat tanaman. Pertanian otonom ini menanam berbagai tanaman pertanian sesuai pesanan dan menjual berbagai produknya, termasuk salad, herba segar, serta sayuran mikro, ke berbagai swalayan, restoran, dan hotel setempat.

Pertanian merupakan bisnis dengan margin rendah. Agar tetap kompetitif, Growy perlu menghasilkan produk dengan biaya yang lebih rendah daripada pertanian tradisional dan vertikal lainnya. Hal tersebut dilakukan dengan mengurangi jumlah pekerja pertanian dan mempekerjakan robot untuk menggantikan mereka dalam melakukan pekerjaan penyemaian, penyiraman, pemberian pupuk, dan pemanenan. Perusahaan juga ingin mereplikasi pendekatan ini dan dengan cepat membangun fasilitas pertanian baru di seluruh dunia yang dapat dikendalikan dari kantor pusat di Amsterdam.

Untuk membangun infrastruktur yang dapat diskalakan dan mendukung metode pertanian otomatis, Growy meminta bantuan Amazon Web Services (AWS). Dengan AWS, mereka meluncurkan sebuah pertanian vertikal otomatis dan menciptakan sistem hemat biaya yang dapat mengoperasikan beberapa pertanian vertikal.

Growy membudidayakan tanaman di fasilitas khusus yang akan melindungi tanaman dari serangga dan kontaminasi sehingga tidak perlu menggunakan pestisida atau pupuk kimia. Cahaya, temperatur, CO2, dan kelembapan dijaga pada tingkat optimal untuk menciptakan lingkungan pertumbuhan yang ideal, yang memaksimalkan produksi dan kualitas.

Robot yang dilengkapi dengan kamera dan sensor Internet untuk Segala (IoT) memantau tanaman dengan mengambil foto dan mengukur aspek kesehatan tanaman, seperti tingkat air, nutrisi, dan pertumbuhan secara teratur.

Growy menggunakan AWS IoT Events—layanan terkelola sepenuhnya yang memudahkan dalam mendeteksi dan merespons peristiwa yang ditangkap oleh sensor serta aplikasi IoT—untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis lebih dari 1 juta titik data per tahun. Sistem tersebut menggunakan referensi profil tanaman dan menginstruksikan robot untuk membuat penyesuaian yang diperlukan dalam perawatan tanaman atau kondisi lingkungan.

Jika salah satu robot menemukan tanaman dengan daun yang menguning, misalnya, Growy akan menggunakan kemampuan machine learning (ML) untuk menginstruksikan robot tersebut agar membuat penyesuaian pada jadwal pengairan, tingkat nutrisi, atau jumlah cahaya guna membantu tanaman tersebut pulih.

Dengan sistem otomatis, Growy dapat mengelola biaya dengan menggunakan lebih sedikit staf untuk merawat tanaman. “Sebagian besar pertanian vertikal memiliki biaya overhead yang lebih tinggi daripada kami karena mereka perlu mempekerjakan banyak orang untuk merawat tanaman,” ungkap Jochem Meuwese, head of development di Growy. “Kami tidak memiliki masalah itu karena kami telah mengotomatiskan proses manual kami. Ini berarti kami dapat menjual produk dengan harga yang lebih rendah daripada banyak kompetitor.”

Growy juga mengontrol biaya dengan AWS Fargate, sebuah mesin komputasi nirserver dengan harga bayar sesuai penggunaan, dan AWS Lambda, sebuah layanan komputasi nirserver yang didorong peristiwa. Dengan demikian, Growy hanya membayar sumber daya yang digunakan sehingga membantu mereka menjaga agar biaya overhead manajemen infrastruktur tetap rendah.

Growy membutuhkan infrastruktur 24/7 yang andal untuk memastikan perawatan yang berkelanjutan terhadap tanaman mereka. “Jika terjadi pemadaman jaringan atau koneksi ke cloud terputus, tanaman kami bisa rusak,” ungkap Meuwese. “Melewatkan sekali pengairan mungkin tidak begitu berdampak pada tanaman, tetapi jika terlewatkan hingga pengairan yang ketiga, produk kami akan rusak. Dengan AWS, kami telah merasakan keandalan yang luar biasa.”

Growy ingin menghasilkan tanaman yang memiliki tampilan dan rasa yang lebih baik daripada yang diproduksi oleh para kompetitor mereka.  Hal tersebut mereka lakukan dengan melacak beragam kombinasi kondisi nutrisi dan lingkungan serta menganalisis data untuk menemukan proses pertumbuhan yang optimal. Misalnya, mereka sekarang mengetahui bahwa dengan memberikan air kaya nutrisi pada tanaman mereka dapat mengelola 14 siklus pertumbuhan selama setahun di satu lokasi.

Proses pertanian Growy terus berkembang berdasarkan wawasan ini. “Bagi kami, bercocok tanam adalah sebuah proses berbasis data,” tutur Meuwese. “Dengan AWS, kami dapat memanfaatkan data untuk menghasilkan produk pertanian dengan kualitas dan harga terbaik.”

Growy membangun fasilitas pertanian pertamanya di Amsterdam sebagai tapak uji untuk memperbaiki masalah teknis dalam sistem pertanian mereka. Setelah menyempurnakan teknologi, mereka berencana untuk membuka lahan pertanian tambahan di seluruh dunia. “Tujuan kami bukanlah untuk membangun satu fasilitas pertanian saja. Kami ingin membangun banyak fasilitas pertanian,” kata Meuwese. “Dengan AWS, ekspansi ini menjadi lebih mudah bagi kami.”

Saat membuka lahan pertanian, Growy berpartner dengan perusahaan lokal untuk menyiapkan bangunan pertanian menggunakan spesifikasi dari fasilitas di Amsterdam. Mereka menambahkan sistem IT pertanian tersebut ke dalam infrastruktur AWS agar dapat dipantau dan dikendalikan oleh tim di kantor pusat Growy di Amsterdam. “Dengan AWS, kami tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk memperbarui infrastruktur untuk fasilitas pertanian baru,” jelas Meuwese. “Sebaliknya, kami dapat menjalankan otomatisasi banyak fasilitas pertanian dari satu pusat logistik. Ketika kami membuka sebuah fasilitas, ibaratnya hanya seperti menambah satu catatan dalam basis data kami.”

Ini berarti Growy tidak membutuhkan staf tambahan untuk setiap fasilitas pertanian yang dijalankannya. Mereka juga meminimalkan jumlah karyawan yang diperlukan di fasilitas terpencil yang tugas utamanya adalah pemeliharaan bangunan.

Growy berencana membuka fasilitas pertanian vertikal yang 40 kali lebih besar daripada yang ada di Amsterdam. Mereka sedang meneliti kemungkinan untuk membangun fasilitas pertanian di Abu Dhabi, Austria, Dubai, Norwegia, Turki, Inggris, dan AS.

Dengan bertambahnya fasilitas pertanian yang dibangun Growy di seluruh dunia, kebutuhan akan infrastruktur yang andal dan dapat diskalakan serta kemampuan IoT cerdas tentu juga akan terus meningkat. Dengan AWS, tim memiliki lebih banyak waktu untuk mengembangkan metode inovatif yang akan mendukung evolusi perusahaan. “Dengan mudah, kami dapat menambah lebih banyak daya pemrosesan, penyimpanan, dan layanan lain saat kami membutuhkannya,” ungkap Meuwese. “Staf kami dapat berfokus pada inovasi pertanian, bukan berkutat dengan proses untuk menjalankan infrastruktur. Dengan AWS, pekerjaan kami menjadi lebih mudah.”