MAPID Membantu Indonesia Memperkuat Sistem Manajemen Banjir dengan Menggunakan AWS

Sebagai kota pesisir yang terletak di dataran rendah, Jakarta di Indonesia, sering terkena banjir saat hujan lebat dan air pasang terjadi secara bersamaan. Untuk memperbaiki manajemen banjir, beberapa lembaga pemerintah di seluruh dunia telah mengidentifikasi sistem informasi geografis (GIS), sebagai salah satu cara terbaik untuk memantau ketinggian air di daerah rawan banjir, sehingga mereka dapat memprediksi terjadinya banjir dan dapat mengambil tindakan. Namun, Bagus Imam Darmawan, Direktur MAPID, mengidentifikasi bahwa lembaga pemerintah di Indonesia tidak memiliki keahlian atau sumber daya untuk mengoperasikan GIS, sehingga ia memutuskan untuk meluncurkan layanan GIS MAPID di cloud.

MAPID memilih Amazon Web Services (AWS) yang memungkinkan perusahaannya untuk mengakses daya komputasi yang dibutuhkan tanpa biaya tinggi dalam membangun pusat data. Darmawan mengatakan, "AWS mengerti bahwa kami harus memproses data dengan biaya yang hemat dan menyederhanakan proses seperti penskalaan dan pengembangan aplikasi, sehingga kami pun bisa fokus pada peningkatan layanan."

Untuk memaksimalkan kinerja aplikasi MAPID sekaligus menekan biaya, startup ini menggunakan fungsi AWS Lambda, yang menjalankan kode tanpa perlu penyediaan atau mengelola server. Fungsi AWS Lambda digerakkan oleh Amazon Simple Storage Service (Amazon S3) di mana data pra-pemrosesan yang dikumpulkan mengenai curah hujan dari stasiun cuaca lokal diproses dan disimpan. MAPID juga menggunakan AWS Elastic Beanstalk, yang secara otomatis menangani pengembangan kode, termasuk penskalaan otomatis dan penyeimbangan beban muatan. Darmawan pun menjelaskan, “Menjaga pengeluaran sangatlah penting untuk startup, dan AWS memungkinkan kami untuk mengembangkan layanan kami dengan biaya yang terkendali.

Dengan layanan MAPID yang dijalankan di AWS, Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia menghubungi MAPID melalui situs webnya dalam rangka melisensikan solusi GIS untuk proyek pengelolaan banjir. MAPID pun kemudian membuat peta daerah banjir di Jakarta berdasarkan data dari stasiun cuaca lokal dan unggahan di media sosial dari warga kota. Staf kementerian kemudian mengakses peta, yang diperbarui setiap hari, melalui portal yang dibangun menggunakan Antarmuka Pemrograman Aplikasi (API). Untuk misi ke depannya, MAPID saat ini berencana untuk mengintegrasikan layanan intelijen dari AWS ke dalam layanannya untuk kemampuan memprediksi. Darmawan pun mengatakan, "Dengan AWS kita bisa mencapai tingkat prediksi yang setimpal dengan waktu yang dibutuhkan."

Diagram di bawah ini mengilustrasikan infrastruktur AWS di MAPID:

Untuk mempelajari lebih lanjut, kunjungi Data Lake dan Analitik di AWS.