GOX Bersaing di Indonesia dengan Game Livestreaming di Amazon IVS

Dengan memiliki lebih dari 300 bahasa daerah yang digunakan di seluruh kepulauan nusantara, Indonesia adalah pasar yang kompleks. Penting bagi perusahaan asing untuk dapat mengerti pasar lokal, agar berhasil membuka bisnis di negara ini. Apalagi, Indonesia termasuk dalam salah satu negara dengan tingkat kepemilikan rekening bank terendah di dunia, sehingga mengumpulkan pembayaran digital lintas wilayah cukuplah menantang.

GOX adalah platform livestreaming untuk e-sports yang lahir dan dikembangkan di Indonesia. Misinya adalah merancang pengalaman game livestreaming yang inovatif berdasarkan pasar lokal. Berbeda dengan pemain asing yang menggunakan sistem pembayaran internasional seperti PayPal, GOX menggunakan sistem pembayaran di Indonesia dengan penetrasi pasar yang lebih tinggi, yaitu GoPay dan OVO. Saat ini GOX memiliki 80.000 pengguna terdaftar, yang membeli dan berdagang melalui Kacang - mata uang digital di platformnya.

GOX meluncurkan versi web dari platformnya pada September 2019, menggunakan server on premises dan jaringan pengiriman konten lokal (CDN). Namun, situs ini harus mengatasi latensi yang lambat, seringkali hingga 20 detik. Situs ini juga mengalami masalah stabilitas karena CDN yang tidak dapat diandalkan dan koneksi broadband lokal yang bervariasi. Ditambah risiko yang tinggi atas kerusakan fisik di server on premises karena faktor cuaca. “Saat menjalankan server on premises, kami selalu khawatir akan pemadaman listrik dan menjaga suhu server. Semuanya begitu penting,” ujar Anthony Halim, salah satu pendiri GOX Indonesia.

GOX pun memutuskan untuk pindah ke cloud karena keandalan, keamanan, dan fleksibilitasnya, dan memilih untuk merancang ulang platform streaming-nya di Amazon Web Services (AWS) Cloud. Perusahaan ini meluncurkan ulang platformnya, menawarkan aplikasi iOS dan Android sebagai tambahan dari versi web pada September 2020. “Momentum adalah faktor kunci dalam pasar game,” ujar Halim. “Saat situs kami bermasalah, traffic jadi sedikit bahkan nihil. Dan jika situs tidak bisa diandalkan, orang akan meninggalkan game dan tidak kembali lagi untuk bermain. Kami pun harus mengubah strategi kami, untuk menghindari rusaknya reputasi karena kabar negatif dari mulut ke mulut dalam komunitas game.”

Platform mobile dan web GOX mengandalkan Amazon Interactive Video Service (Amazon IVS) sebagai solusi livestreaming yang terkelola. Mereka mempekerjakan tiga engineer infrastruktur yang berdiskusi rutin dengan arsitek solusi AWS, untuk memastikan penggunaan Amazon IVS yang lebih efisien dan mengevaluasidata penggunaan baru. Namun, karena desain Amazon IVS adalah solusi out-of-the-box, hanya sedikit instruksi yang harus di ikuti oleh engineer. Hanya dibutuhkan 2–3 minggu untuk Integrasi livestreaming dengan iOS dan Android, di samping aplikasi backend GOX lainnya. Sejak dijalankan di AWS Cloud, latensi rata-rata di platform GOX menjadi 4 detik atau kurang, dan engineer pun terus menyempurnakan elemen konfigurasi seperti media player untuk mengurangi latensi tambahan. “Dengan Amazon IVS, akhirnya kami mampu menjaga momentum di platform kami,” ujar Jack Lontoh, pendiri GOX.

Momentum dan kesuksesan dalam pasar livestreaming e-sports bergantung pada para pemain yang memilih untuk bermain game di platform terkait, juga tingkat kepuasan pengalamannya. Para pemain ini menyediakan konten yang penting bagi kemampuan GOX untuk menarik lebih banyak pengguna (penonton). “Sejak lima bulan diluncurkan ulang dengan Amazon IVS, jumlah pemain aktif meningkat empat kali lipat di platform kami, setiap bulannya,” ujar Lontoh.

GOX menghubungkan pertumbuhan ini dengan stabilitas platformnya. Sebelumnya, perusahaan ini menerima setidaknya satu keluhan—sebagian besar dari pemain—selama setiap sesi, karena isu kelambatan saat bermain game. Kini, komentar negatif jarang terjadi, bahkan selama acara gaming besar. Pengalaman menonton dan kemampuan pengguna untuk berinteraksi dengan pemain juga meningkat, dengan latensi yang lebih rendah di AWS Cloud. Ditambah, waktu keterlibatan rata-rata per pengguna pun meningkat 379 persen dibandingkan dengan platform web on-premises.

Kemudahan mengelola platform livestreaming dan meningkatnya kepuasan pelanggan membuat GOX memigrasi penuh ke AWS. Kini semua beban kerja produksi berada di AWS Cloud, menggunakan Amazon Elastic Compute Cloud (Amazon EC2) untuk komputasi dan Amazon Simple Storage Service (Amazon S3) untuk penyimpanan file dengan biaya rendah.

Bagi GOX, memilih penyedia cloud yang tepat bukan hanya soal harga, tetapi juga mengelola efisiensinya. Rata-rata, satu livestreaming mencakup sekitar 100 streamer dan pengguna, namun acara dengan streamer terkenal dan game yang populer dapat menarik hingga 9.000 pengguna. Dengan pusat data on-premises, penskalaan menjadi tantangan dan seringkali butuh waktu satu minggu untuk menyelesaikannya sebelum livestreaming utama. “Dengan AWS, kami bisa dengan mudah menyelesaikannya dalam beberapa jam dan mematikan Amazon EC2 begitu acara selesai. Kami pun bisa mengontrol biaya dengan lebih efisien,” ujar Lontoh.

Perusahaan ini juga mendapatkan solusi komprehensif dengan menggunakan AWS secara menyeluruh. “Jadi lebih mudah bagi kami untuk melihat dan mengelola layanan utama seperti Amazon IVS dan backend pendukungnya di satu platform. Pembayaran dan dukungannya telah disederhanakan di AWS,” jelas Lontoh.

Tanpa kebutuhan untuk memelihara server, para engineer GOX mampu mengalihkan fokus mereka untuk membangun fitur interaktif yang meningkatkan pengalaman e-sports. Mereka kini mendiskusikan untuk mengembangkan fitur kliping dengan AWS. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk membagikan screenshot dari game di media sosial dan rangkaian obrolan di platform GOX. Sejak diluncurkan ulang, GOX juga telah memperkenalkan fitur yang disebut Mabar, atau Main Bareng, yang berarti “bermain bersama”. Dengan fitur ini pengguna pun bisa menantang para pemain untuk bergabung ke sebuah game.

Halim melanjutkan, “Memilih bekerja dengan AWS lebih dari sekadar infrastruktur sederhana atau permainan teknologi. Sumber daya dan keahlian AWS berkontribusi secara signifikan akan kesuksesan produk kami.”

Untuk mempelajari selengkapnya, kunjungi Amazon Interactive Video Service