ula

Ula Memanfaatkan Instans Spot Amazon EC2 untuk Membangun Aplikasi Pembelian yang Hemat Biaya dan Dapat Diskalakan untuk Usaha Kecil

2022

Perusahaan mikro—bisnis yang mempekerjakan kurang dari sembilan karyawan dan menjual secara lokal—mencakup 98 persen ekonomi Indonesia. Masalah manajemen persediaan dan arus kas umumnya mengganggu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Pengiriman yang tidak konsisten atau kurangnya opsi pengiriman, ditambah modal kerja yang terbatas, dapat menyebabkan kekhawatiran yang berlebihan bagi UMKM.

Ula, singkatan dari Untung Lancar Aman, adalah aplikasi lokapasar e-commerce B2B yang bertujuan memecahkan masalah ini menggunakan teknologi. Pelanggan UMKM dapat memesan produk yang mereka butuhkan di ponsel dan menunggu pengiriman dalam waktu dua hari. Perusahaan rintisan ini melayani lebih dari 100.000 pelanggan di seluruh Pulau Jawa dari gudang mereka yang memiliki lebih dari 6.000 unit penyimpanan stok (stock-keeping unit, SKU) yang sedang diminati.

Harga mereka kompetitif serta transparan, dan pelanggan memiliki opsi bayar nanti, yang memudahkan tantangan manajemen kas UMKM. “Kami ingin menjadi seperti Amazon bagi pelanggan kami—meyakinkan mereka tentang kualitas dan ketepatan waktu pengiriman,” kata Alan Wong, cofounder dan chief technology officer di Ula.

ula
kr_quotemark

AWS terus memandu kami tentang cara membangun bisnis sekaligus mengoptimalkan biaya di sepanjang perjalanan ini.”

Samuel Pamudji
Engineering Manager, Ula

Aplikasi yang Sederhana dan Ramah Pengguna dengan Lebih dari 100.000 Pengguna

Aplikasi Ula diluncurkan pada Januari 2020 dan telah memperoleh lebih dari 100.000 pengguna selama dua tahun terakhir. Aplikasi ini dibangun dengan mempertimbangkan kesederhanaan dan utilitas, karena banyak pemilik usaha kecil hanya memiliki perangkat seluler dengan fungsi dasar dan harus bergulat dengan koneksi jaringan yang buruk. “Kami membentuk tumpukan aplikasi dan teknologi dengan mentalitas yang mengutamakan pelanggan,” tutur Samuel Pamudji, engineering manager di Ula.

Pendiri Ula memilih untuk membangun aplikasi di Amazon Web Services (AWS) Cloud, berdasarkan pengalaman positif masa lalu mereka dengan platform di perusahaan mereka sebelumnya. Aplikasi ini setidaknya sepertiga lebih ringan dari pesaingnya sehingga memudahkan UMKM untuk mengunduh dan menggunakannya dalam pengaturan apa pun. Aplikasi Ula menggunakan sekitar 10 MB memori perangkat seluler, sedangkan pesaingnya menggunakan antara 15–19 MB.

Mengontrol Biaya Seiring Pertumbuhan Bisnis

Selain kesederhanaan, aplikasi Ula dibangun untuk meningkatkan skala. Volume bisnis mereka telah tumbuh 300 kali lipat sejak peluncuran perusahaan, dan Ula merencanakan ekspansi lebih lanjut di seluruh Indonesia dan ke negara-negara Asia Tenggara lainnya. Bisnis ini mengadopsi pendekatan kontainerisasi penuh, menggunakan Amazon Elastic Container Service (Amazon ECS) untuk orkestrasi otomatis pada skala apa pun. Perusahaan rintisan ini juga mengontrol biaya dengan menggunakan Instans Spot Amazon Elastic Compute Cloud (Amazon EC2) di lingkungan pengembangan, uji coba, dan produksi mereka. 

Ula menghemat hingga 70 persen tagihan infrastruktur bulanan dengan menerapkan strategi “Amazon ECS plus Spot” di seluruh tumpukan teknologi mereka. Dengan mengendalikan biaya backend, Ula menyediakan layanan yang terjangkau untuk pelanggan yang sadar biaya seiring perkembangan mereka. 

Memastikan Ketersediaan dan Keandalan yang Tinggi

Tim DevOps dan Rekayasa Ula mengonfigurasi infrastruktur AWS mereka, termasuk Instans Spot, menggunakan perangkat lunak infrastruktur sebagai kode, yaitu Terraform. Perusahaan rintisan ini juga berkonsultasi dengan tim akun AWS dan menggunakan alat AWS Well Architected untuk memastikan ketersediaan dan keandalan yang tinggi sejak awal di lingkungan produksinya. Hasilnya, aplikasi Ula dapat mempertahankan setidaknya 99 persen waktu aktif.

Selain itu, perusahaan rintisan ini memanfaatkan pencadangan Instans Cadangan Amazon EC2, untuk berjaga-jaga jika Instans Spot dihentikan, dan menggunakan AWS Auto Scaling untuk menskalakan sumber daya sesuai permintaan. Pamudji dan tim juga mengadopsi strategi alokasi dengan pengoptimalan kapasitas di AWS Auto Scaling Groups dan mengonfigurasi Amazon ECS untuk menyebarkan beban kerja prioritas di Zona Ketersediaan AWS.

Meningkatkan Performa Aplikasi dengan Dukungan Arsitektur

Ula masih berkonsultasi secara rutin dengan AWS untuk menyempurnakan aplikasi mereka, meningkatkan ketersediaan, dan menaikkan skala dengan cara yang hemat biaya. “Dukungan yang diberikan AWS adalah pembeda utama dari platform cloud lainnya. AWS terus terlibat dengan tim DevOps dan Engineering kami dalam berbagai topik,” ungkap Pamudji.

Kepala tim DevOps Ula telah menyelesaikan kursus AWS Certification dan menjadi sumber inspirasi serta panduan bagi tim IT Ula saat mendesain arsitektur untuk kasus penggunaan tertentu. Sebagai hasil dari keterlibatan dan pelatihan ini, Ula berhasil mengadopsi praktik baru untuk meningkatkan kinerja aplikasi. Misalnya, perusahaan rintisan ini memusatkan pencatatan dengan Amazon CloudWatch untuk memantau dan mengidentifikasi area yang memerlukan debugging. Praktik ini memastikan aplikasi berjalan dengan lancar setiap kali pelanggan masuk.

Kolaborasi Meningkatkan Efisiensi Siklus Rilis

Kolaborasi antara anggota tim, pola pikir yang inovatif dan mengutamakan pelanggan, serta kemudahan untuk menemukan maupun menggunakan alat di AWS berkontribusi pada siklus bangun dan deploy yang efisien. Dengan demikian, keselarasan antara tim DevOps dan Engineering Ula sangat penting untuk keberhasilan operasi perusahaan rintisan. Tim DevOps berusaha membuat templat dan alat yang mempercepat kemampuan para rekayasawan untuk melaksanakan pekerjaan mereka.

“AWS menyediakan beragam solusi yang dapat kami coba untuk memecahkan berbagai tantangan,” ujar Pamudji. “Kami dapat membangun sesuatu secara cepat dengan usaha yang minimal menggunakan solusi seperti AWS Lambda untuk memangkas waktu pengembangan dengan iterasi yang cepat.” Perusahaan rintisan ini mengeluarkan lebih dari satu rilis setiap minggunya, yang mencakup pembaruan serta penambalan untuk memastikan aplikasi mereka berjalan secara optimal di berbagai kondisi jaringan dan perangkat pengguna.

Rencana Ekspansi Penting

Di masa mendatang, Ula berencana untuk mengeksplorasi lebih banyak layanan AWS agar dapat menskalakan dengan cepat karena mereka sedang mempertimbangkan untuk ekspansi domestik dan internasional. Bisnis ini telah menarik perhatian Jeff Bezos dari Amazon, yang berinvestasi dalam pendanaan Ula putaran terbaru. Tim DevOps mereka juga berupaya meningkatkan pipeline integrasi berkelanjutan/deployment berkelanjutan (CI/CD), untuk meluncurkan alat baru bagi para rekayasawan dan fitur baru untuk pengguna Ula dengan lebih cepat. “AWS terus memandu kami tentang cara membangun bisnis sekaligus mengoptimalkan biaya di sepanjang perjalanan ini,” simpul Pamudji.

Langkah Berikutnya

Untuk mempelajari selengkapnya, kunjungi Instans Spot Amazon EC2.


Tentang Ula (Untung Lancar Aman)

Ula adalah aplikasi lokapasar e-commerce B2B yang membantu peritel kecil mengelola modal kerja dan stok dengan lebih baik menggunakan teknologi, untuk meningkatkan keuntungan, dan untuk mengembangkan bisnis mereka. Diluncurkan pada Januari 2020, aplikasi ini sekarang memiliki lebih dari 100.000 pengguna, dengan rencana ekspansi domestik dan internasional.

Keuntungan

  • Menskalakan untuk mendukung peningkatan volume bisnis 300 kali lipat
  • Menghemat biaya infrastruktur bulanan sebesar 70%
  • Mempertahankan waktu aktif 99% atau lebih tinggi
  • Menerima dukungan berkelanjutan untuk kebutuhan bisnis
  • Melakukan deployment mingguan dengan beragam alat
  • Membuat templat untuk mempercepat rekayasa cloud
  • Memfasilitasi ekspansi bisnis lokal dan internasional

Layanan AWS yang Digunakan

Amazon Elastic Container Service

Amazon ECS adalah layanan orkestrasi kontainer terkelola penuh yang membantu Anda men-deploy, mengelola, dan menskalakan aplikasi dalam kontainer dengan mudah.

Pelajari lebih lanjut »

Instans Spot Amazon EC2

Instans Spot Amazon EC2 memungkinkan Anda memanfaatkan kapasitas EC2 yang tidak terpakai di AWS cloud.

Pelajari lebih lanjut »

AWS Lambda

AWS Lambda merupakan layanan komputasi berbasis peristiwa nirserver yang memungkinkan Anda menjalankan kode untuk hampir semua tipe aplikasi atau layanan backend tanpa penyediaan atau pengelolaan server.

Pelajari lebih lanjut »

AWS Auto Scaling

AWS Auto Scaling memantau aplikasi Anda dan secara otomatis menyesuaikan kapasitas untuk mempertahankan performa yang stabil dan dapat diprediksi dengan biaya serendah mungkin.

Pelajari lebih lanjut »


Mulai

Perusahaan segala ukuran dan lintas industri mentransformasikan bisnisnya setiap hari menggunakan AWS. Hubungi ahli kami dan mulai perjalanan AWS Cloud Anda sendiri sekarang juga.