Apa Perbedaan Antara Mikroprosesor dan Mikrokontroler?


Apa perbedaan antara mikroprosesor dan mikrokontroler?

Mikroprosesor dan mikrokontroler adalah komponen internal perangkat elektronik. Mikroprosesor adalah unit pemrosesan yang sangat kecil di dalam CPU. Mikroprosesor adalah sirkuit terpadu tunggal pada chip komputer yang melakukan berbagai fungsi aritmatika dan logika pada sinyal digital. Beberapa lusin mikroprosesor bekerja sama di dalam server beperforma tinggi untuk pemrosesan data dan analitik.

Di sisi lain, mikrokontroler adalah unit komputasi dasar di dalam perangkat elektronik pintar, seperti mesin cuci dan termostat. Mikrokontroler adalah komputer yang sangat kecil dengan sistem RAM, ROM, dan I/O sendiri, semuanya tertanam pada satu chip. Mikrokontroler dapat memproses sinyal digital dan merespons input pengguna, tetapi kapasitas komputasinya terbatas.

Apa persamaan antara mikroprosesor dan mikrokontroler?

Mikroprosesor dan mikrokontroler adalah chip komputer terpusat yang memberikan kecerdasan pada komputer pribadi dan perangkat elektronik. Keduanya dibuat dengan sirkuit terpadu semikonduktor dan berbagi bagian internal tertentu. 

Sirkuit terpadu

Mikroprosesor dan mikrokontroler adalah komponen semikonduktor yang dibuat di atas sirkuit terpadu. Sirkuit terpadu adalah chip persegi atau persegi panjang yang sangat kecil yang berisi ribuan atau bahkan jutaan komponen elektronik. Sirkuit terpadu memungkinkan rekayasawan untuk mengurangi ukuran sirkuit elektronik.

CPU

Baik mikroprosesor maupun mikrokontroler memiliki CPU. CPU adalah bagian terpusat dari chip komputer yang memproses instruksi yang disediakan oleh aplikasi atau firmware. CPU juga memiliki modul unit aritmatika logika (ALU) khusus. ALU menghitung nilai matematika dan mengevaluasi masalah logika berdasarkan instruksi komputer. 

Register

Register adalah modul memori yang digunakan CPU untuk diproses. CPU menyimpan instruksi atau data biner untuk sementara sebelum, selama, dan setelah diproses. Baik mikroprosesor maupun mikrokontroler dibuat dengan register internal meskipun mikrokontroler sering memiliki lebih banyak register daripada mikrokontroler.

Perbedaan arsitektur: mikroprosesor vs. mikrokontroler

Perbedaan arsitektur: mikroprosesor vs. mikrokontroler

Meskipun mengambil bentuk chip komputer, mikroprosesor dan mikrokontroler dibuat dengan arsitektur yang berbeda.

Mikroprosesor direkayasa dengan arsitektur von Neumann, tempat program dan data berada dalam modul memori yang sama. Sementara itu, mikrokontroler menggunakan arsitektur Harvard, yang memisahkan memori program dari ruang data. 

Mikroprosesor memiliki komponen sirkuit yang lebih terpadu daripada mikrokontroler. Perbedaan arsitektur ini memengaruhi pertimbangan desain untuk mikroprosesor dan mikrokontroler dalam komputasi dan aplikasi sistem tertanam.

Baca tentang chip komputer »  

Memori

Mikroprosesor tidak memiliki modul memori internal untuk menyimpan data aplikasi. Rekayasawan harus menghubungkan mikroprosesor ke penyimpanan memori eksternal, seperti ROM dan RAM dengan bus eksternal.

Bus adalah seperangkat sambungan listrik paralel yang memungkinkan mikroprosesor mengirim dan menerima data dari perangkat lain. Terdapat tiga jenis bus:

  • Bus data yang mentransmisikan data
  • Bus alamat yang mentransmisikan informasi tentang tempat menyimpan dan mengambil data
  • Bus kontrol yang mentransmisikan sinyal untuk berkoordinasi dengan komponen listrik lainnya

Ketiganya bekerja bersama-sama dalam sistem mikroprosesor.

Di sisi lain, mikrokontroler dibuat dengan memori ROM dan RAM internal. Mikrokontroler menggunakan bus internal untuk berinteraksi dengan modul memori bawaan. 

Periferal

Periferal adalah timer, komunikasi, I/O, dan kemampuan lain yang memungkinkan mikrokontroler atau mikroprosesor untuk berinteraksi dengan komponen eksternal atau pengguna.

Mikroprosesor tidak memiliki periferal yang terpasang di sirkuit terpadu. Namun, periferal terhubung secara eksternal untuk memperluas kasus penggunaan mikroprosesor di luar pemrosesan matematika dan logika.

Sebaliknya, mikrokontroler terhubung dengan periferal on-chip dengan bus pengontrol internal. Hal ini memungkinkan mikrokontroler untuk mengontrol perangkat elektronik dengan sedikit atau tanpa komponen tambahan.   

Kapasitas komputasi

Mikroprosesor adalah chip komputer kuat yang mampu melakukan tugas komputasi dan matematika yang kompleks. Misalnya, Anda dapat menjalankan perangkat lunak pemrosesan statistik karena mikroprosesor mendukung operasi floating-point.

Sebaliknya, mikrokontroler memiliki daya pemrosesan yang relatif lebih rendah dan jarang mendukung perhitungan floating-point. Mikrokontroler justru berfokus pada penerapan logika spesifik, seperti mengontrol suhu pemanas berdasarkan berbagai sensor.  

Perbedaan utama lainnya: mikroprosesor vs. mikrokontroler

Mikroprosesor mendukung operasi komputasi serbaguna di komputer pribadi dan server korporasi. Sementara itu, mikrokontroler memungkinkan sistem tertanam untuk menganalisis dan merespons input secara waktu nyata.

Ketika rekayasawan mengembangkan sistem dengan mikroprosesor dan mikrokontroler, mereka memperhatikan perbedaan seperti ini.

Kecepatan clock

Mikroprosesor menyediakan kapasitas komputasi berkecepatan tinggi dan kuat untuk berbagai aplikasi. Prosesor komputer modern beroperasi dalam rentang gigahertz (GHz). Hal ini memungkinkan sistem komputer untuk melakukan perhitungan matematika yang kompleks dan mengembalikan hasilnya dengan segera. 

Meskipun kecepatan mikrokontroler telah meningkat selama beberapa dekade, kecepatannya jauh lebih lambat daripada kecepatan pemrosesan mikroprosesor. Kecepatan clock mikrokontroler memiliki rentang antara kilohertz (kHz) hingga ratusan megahertz (MHz), tergantung pada tujuannya. Meskipun rentang kecepatan yang lebih rendah, mikrokontroler dapat beroperasi secara optimal dalam lingkup aplikasi khusus.

Ukuran sirkuit

Mikroprosesor tidak dapat beroperasi sendiri. Mikroprosesor bergantung pada bagian eksternal, seperti chip komunikasi, port I/O, RAM, dan ROM, untuk membentuk sistem komputasi yang lengkap. Oleh karena itu, sirkuit berbasis mikroprosesor terdiri dari alamat dan bus data yang menghubungkan banyak periferal dan chip memori. Bahkan dengan kemajuan dalam teknologi papan sirkuit cetak (PCB), sistem mikroprosesor membutuhkan ruang yang cukup besar.

Namun demikian, mikrokontroler menyediakan desain yang hemat ruang dengan sirkuit yang lebih sederhana. Sebagian besar komponen tambahan yang dibutuhkan sistem berbasis mikroprosesor sudah tersedia pada chip yang sama. Daripada menggunakan komponen yang terpisah satu per satu, para rekayasawan menggunakan mikrokontroler tunggal saat mendesain perangkat elektronik. Hal ini memungkinkan lebih banyak ruang pada papan sirkuit elektronik sehingga rekayasawan dapat menghasilkan sistem yang kompak. 

Penggunaan daya

Mikroprosesor sering berjalan pada kecepatan yang lebih tinggi daripada mikrokontroler dan menghabiskan lebih banyak daya sehingga diperlukan catu daya eksternal. Sama halnya, sistem komputasi berdasarkan unit mikroprosesor memiliki total penggunaan daya yang lebih tinggi karena banyaknya komponen tambahan. 

Sebaliknya, mikrokontroler dirancang untuk beroperasi secara efisien dengan daya minimal. Selain itu, sebagian besar mikrokontroler memiliki fitur hemat daya, yang tidak dimiliki oleh mikroprosesor.

Misalnya, mikrokontroler dapat mengaktifkan mode hemat daya dan menggunakan daya terbatas saat tidak memproses data. Mikrokontroler juga dapat menonaktifkan periferal internal yang tidak digunakan untuk menghemat daya. Hal ini membuat mikrokontroler ideal untuk membuat aplikasi berdaya rendah khusus yang berjalan pada daya yang tersimpan.

Sistem operasi

Dalam aplikasi praktis, mikroprosesor memerlukan sistem operasi untuk menyediakan fungsionalitas yang sesuai. Tanpa sistem operasi, pengguna harus menginstruksikan mikroprosesor dalam bahasa assembly atau bahasa biner.

Sementara itu, mikrokontroler tidak memerlukan sistem operasi untuk dijalankan. Namun, ada sistem operasi spesifik yang membantu mikrokontroler rentang menengah dan tinggi untuk beroperasi lebih efisien. 

Konektivitas

Mikroprosesor menangani teknologi komunikasi yang lebih beragam daripada mikrokontroler. Misalnya, mikroprosesor memproses data USB 3.0 atau Gigabit Ethernet berkecepatan tinggi tanpa prosesor sekunder.

Namun, sebagian besar mikrokontroler memerlukan prosesor khusus untuk konektivitas data berkecepatan tinggi. 

Biaya

Sirkuit terpadu mikroprosesor hanya terdiri dari CPU, unit logika aritmatika (ALU), dan register, yang mengurangi biaya produksi per unit. Sementara itu, satu mikrokontroler memiliki arsitektur internal yang lebih kompleks dan umumnya lebih mahal daripada mikroprosesor.

Namun, sistem berbasis mikroprosesor lebih mahal karena membutuhkan komponen tambahan. Sebaliknya, mikrokontroler dapat bekerja sendiri untuk aplikasi yang dipilihnya.

Mikrokontroler memerlukan lebih sedikit komponen tambahan sehingga sistem berbasis mikrokontroler menjadi lebih murah. Sebagai contoh, papan sirkuit AC dengan mikrokontroler harganya lebih murah daripada motherboard komputer dengan mikroprosesor. 

Kasus penggunaan: mikroprosesor vs. mikrokontroler

Mikroprosesor dan mikrokontroler adalah komponen elektronik yang berguna saat Anda menerapkannya pada kasus penggunaan yang sesuai.

Gunakan mikroprosesor jika Anda memerlukan daya pemrosesan yang kuat untuk tugas komputasi yang kompleks atau tidak dapat diprediksi. Mikroprosesor digunakan di semua jenis perangkat komputasi, seperti server, komputer desktop, dan perangkat komputasi seluler. Organisasi menggunakan server dengan banyak mikroprosesor untuk komputasi beperforma tinggi dan untuk menjalankan aplikasi kecerdasan buatan (AI).

Di sisi lain, mikrokontroler adalah pilihan yang lebih baik jika Anda membuat sistem kontrol dengan batasan ruang lingkup yang sempit. Mikrokontroler juga berguna untuk sistem yang membutuhkan penggunaan daya rendah. Beberapa mikrokontroler dapat berjalan selama berbulan-bulan hanya dengan baterai kecil. Misalnya, sistem rumah pintar didukung oleh mikrokontroler. Perangkat kompak, seperti drone atau pemutar audio portabel juga dilengkapi mikrokontroler.

Ringkasan perbedaan: mikroprosesor vs. mikrokontroler

 

Mikroprosesor

Mikrokontroler

Memori 

Membutuhkan memori eksternal dan penyimpanan data.

Modul memori on-chip (ROM, RAM).

Periferal

Membutuhkan bagian tambahan. Terhubung dengan bus eksternal.

Periferal on-chip (timer, port I/O, konverter sinyal).

Kapasitas komputasi

Mampu menangani tugas komputasi yang kompleks. 

Terbatas pada logika aplikasi tertentu.

Kecepatan clock

Sangat cepat. Rentang GHz.

Cepat, tetapi lebih lambat dari mikroprosesor. Rentang kHz hingga MHz.

Penggunaan daya

Penggunaan daya tinggi. Tidak ada mode hemat daya.

Menggunakan daya minimal. Mode hemat daya bawaan.

Sistem operasi

Membutuhkan sistem operasi.

Sistem operasi bersifat opsional untuk beberapa mikrokontroler. 

Konektivitas

Menangani transfer data berkecepatan tinggi. Mendukung USB 3.0 dan Gigabit Ethernet.

Mendukung komunikasi kecepatan rendah hingga sedang. Antarmuka Periferal Serial (SPI) dan I²C. Pemancar penerima asinkron universal (UART).

Biaya

Mahal karena membutuhkan komponen tambahan.

Lebih murah karena satu sirkuit terpadu menyediakan berbagai fungsi. 

Kasus penggunaan

Untuk komputasi generik, atau sistem yang membutuhkan kapasitas komputasi yang kuat.

Untuk sistem yang ringkas, bertenaga baterai, atau perangkat pemrosesan logika. 

Bagaimana AWS dapat membantu kebutuhan pengembangan mikroprosesor dan mikrokontroler Anda?

Amazon Web Services (AWS) mendukung kebutuhan pengembangan mikrokontroler dan mikroprosesor Anda dengan sumber daya dan infrastruktur yang relevan.

Anda dapat menggunakan FreeRTOS untuk membuat aplikasi mikrokontroler modular yang terhubung dengan cloud. FreeRTOS merupakan sistem operasi sumber terbuka, netral terhadap cloud, dan waktu nyata yang menawarkan kernel yang cepat, dapat diandalkan, dan responsif. AWS menyediakan pustaka yang sangat membantu saat menggunakan FreeRTOS sehingga Anda dapat mengintegrasikan kemampuan Internet untuk Segala (IoT) dalam firmware mikrokontroler dengan lebih mudah. 

Amazon Elastic Compute Cloud (EC2) memungkinkan organisasi untuk melakukan deployment aplikasi berbasis mikroprosesor di cloud. Anda dapat menskalakan lingkungan komputasi atau instans, sesuai dengan spesifikasi aplikasi dan permintaan yang sedang berlangsung. Kami menyediakan berbagai jenis instans, termasuk yang didukung oleh prosesor ARM, Intel, dan AMD, untuk hampir semua beban kerja. 

Mulailah pengembangan mikroprosesor dan mikrokontroler di AWS dengan membuat akun sekarang juga.