Apa itu Simulasi Monte Carlo?

Simulasi Monte Carlo adalah teknik matematika yang memprediksi kemungkinan hasil dari peristiwa yang tidak pasti. Program komputer menggunakan metode ini untuk menganalisis data masa lalu dan memprediksi berbagai hasil masa depan berdasarkan pilihan tindakan. Misalnya, jika Anda ingin memperkirakan penjualan produk baru pada bulan pertama, Anda dapat memberikan data penjualan historis Anda ke program simulasi Monte Carlo. Program ini akan memperkirakan nilai penjualan yang berbeda berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi pasar umum, harga produk, dan anggaran iklan.

Mengapa simulasi Monte Carlo penting?

Simulasi Monte Carlo adalah model probabilistik yang dapat mencakup elemen ketidakpastian atau acak dalam prediksinya. Jika Anda menggunakan model probabilistik untuk mensimulasikan hasil, Anda akan selalu mendapatkan hasil yang berbeda. Misalnya, jarak antara rumah dan kantor Anda tetap. Namun, simulasi probabilistik dapat memprediksi waktu perjalanan yang berbeda dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemacetan, cuaca buruk, dan kerusakan kendaraan.  

Sebaliknya, metode prakiraan konvensional lebih deterministik. Metode ini memberikan jawaban yang pasti atas prediksi dan tidak dapat memfaktorkan ketidakpastian. Misalnya, metode ini mungkin memberi tahu Anda waktu tempuh minimum dan maksimum, tetapi kedua jawaban tersebut kurang akurat.  

Manfaat simulasi Monte Carlo

Simulasi Monte Carlo memberikan beberapa kemungkinan hasil dan probabilitas dari masing-masing dari kumpulan besar sampel data acak. Monte Carlo memberikan gambaran yang lebih jelas daripada prakiraan deterministik. Misalnya, memprakirakan risiko keuangan memerlukan analisis puluhan atau ratusan faktor risiko. Analis keuangan menggunakan simulasi Monte Carlo untuk menghasilkan probabilitas dari setiap hasil yang mungkin. 

Sejarah simulasi Monte Carlo

Pada tahun 1940-an,John von Neumann dan Stanislaw Ulam memperkenalkan simulasi Monte Carlo atau metode Monte Carlo. Monte Carlo dinamakan seperti lokasi perjudian terkenal di Monako karena metode ini memiliki karakteristik acak yang sama seperti permainan roulette.

Apa saja kasus penggunaan simulasi Monte Carlo?

Perusahaan menggunakan metode Monte Carlo untuk menilai risiko dan membuat prediksi jangka panjang yang akurat. Berikut adalah beberapa contoh kasus penggunaan.

Bisnis

Pemimpin bisnis menggunakan metode Monte Carlo untuk memproyeksikan skenario realistis saat membuat keputusan. Misalnya, pemasar harus memutuskan jika layak untuk meningkatkan anggaran iklan untuk kursus yoga online. Mereka dapat menggunakan model matematika Monte Carlo pada faktor atau variabel yang tidak pasti seperti berikut ini:

  • Biaya langganan
  • Biaya iklan
  • Tingkat pendaftaran 
  • Retensi 

Simulasi lalu akan memprediksi dampak perubahan pada faktor-faktor ini untuk menunjukkan jika keputusan tersebut menguntungkan. 

Keuangan

Analis keuangan sering membuat prakiraan jangka panjang harga saham lalu menyarankan klien mereka mengenai strategi yang sesuai. Saat melakukannya, mereka harus mempertimbangkan faktor pasar yang dapat menyebabkan perubahan drastis pada nilai investasi. Sehingga, mereka menggunakan simulasi Monte Carlo untuk memprediksi kemungkinan hasil untuk mendukung strategi mereka.

Game online

Peraturan ketat mengatur industri game dan judi online. Pelanggan mengharapkan perangkat lunak game untuk adil dan meniru karakteristik fisik aslinya. Oleh karena itu, programmer game menggunakan metode Monte Carlo untuk mensimulasikan hasil dan memastikan pengalaman bermain yang adil.

Rekayasa

Teknisi harus memastikan keandalan dan ketahanan setiap produk dan sistem yang mereka ciptakan sebelum membuatnya tersedia untuk umum. Mereka menggunakan metode Monte Carlo untuk mensimulasikan tingkat probabilitas kegagalan produk berdasarkan variabel yang ada. Misalnya, teknisi mesin menggunakan simulasi Monte Carlo untuk memperkirakan daya tahan mesin saat beroperasi dalam berbagai kondisi.

Bagaimana cara kerja simulasi Monte Carlo?

Prinsip dasar simulasi Monte Carlo terletak pada ergodisitas, yang menggambarkan perilaku statistik titik bergerak dalam sistem tertutup. Titik bergerak pada akhirnya akan melewati setiap lokasi yang mungkin dalam sistem ergodik. Ini menjadi dasar dari simulasi Monte Carlo, tempat komputer menjalankan simulasi yang cukup untuk memberikan hasil akhir dari input yang berbeda.

Misalnya, dadu enam sisi memiliki peluang satu per enam untuk mendarat di nomor tertentu. Ketika Anda melempar dadu sebanyak enam kali, Anda mungkin tidak mendaratkan dadu pada enam angka yang berbeda. Namun, Anda akan mencapai probabilitas teoritis satu per enam untuk setiap angka ketika Anda terus melemparkan dadu secara terus menerus. Akurasi hasil berbanding lurus dengan jumlah simulasi. Dengan kata lain, menjalankan 10.000 simulasi memberikan hasil yang lebih akurat daripada 100 simulasi. 

Simulasi Monte Carlo bekerja dengan cara yang sama. Monte Carlo menggunakan sistem komputer untuk menjalankan simulasi yang cukup untuk memberikan hasil yang berbeda yang meniru hasil kehidupan nyata. Sistem ini menggunakan generator nomor acak untuk menciptakan ketidakpastian yang melekat dari parameter input. Generator nomor acak adalah program komputer yang menghasilkan urutan angka acak yang tidak dapat diprediksi. 

Simulasi Monte Carlo dibandingkan dengan machine learning

Machine learning (ML) adalah teknologi komputer yang menggunakan sampel besar data input dan ouput (I/O) untuk melatih perangkat lunak untuk memahami korelasi antara input dan output. Di sisi lain, simulasi Monte Carlo menggunakan sampel data input dan model matematika yang dikenal untuk memprediksi kemungkinan hasil yang terjadi dalam sistem. Anda menggunakan model ML untuk menguji dan mengonfirmasi hasilnya dalam simulasi Monte Carlo.

Apa saja komponen simulasi Monte Carlo?

Analisis Monte Carlo terdiri dari variabel input, variabel output, dan model matematika. Sistem komputer memasukkan variabel independen ke dalam model matematika, mensimulasikannya, dan menghasilkan variabel dependen. 

Variabel input

Variabel input adalah nilai acak yang memengaruhi hasil simulasi Monte Carlo. Misalnya, kualitas dan suhu manufaktur adalah variabel input yang memengaruhi daya tahan ponsel pintar. Anda dapat mengekspresikan variabel input sebagai rentang sampel nilai acak sehingga metode Monte Carlo dapat mensimulasikan hasil dengan nilai input acak. 

Variabel output

Variabel output adalah hasil dari analisis Monte Carlo. Misalnya, usia pakai perangkat elektronik adalah variabel output, dan nilainya dinyatakan dengan waktu seperti 6 bulan atau 2 tahun. Perangkat lunak simulasi Monte Carlo menunjukkan variabel output dalam histogram atau grafik yang mendistribusikan hasilnya dalam rentang kontinu pada sumbu horizontal.

Model matematika

Model matematika adalah persamaan yang menggambarkan hubungan antara output dan input variabel dalam bentuk matematika. Misalnya, model matematika untuk profitabilitas adalah Profit = Pendapatan − Beban.

Perangkat lunak Monte Carlo menggantikan pendapatan dan beban dengan nilai yang mungkin berdasarkan tipe distribusi probabilitas. Lalu Monte Carlo mengulangi simulasi untuk mendapatkan hasil yang sangat akurat. Simulasi Monte Carlo dapat berjalan selama berjam-jam ketika model matematika melibatkan banyak variabel acak. 

Apa itu distribusi probabilitas dalam simulasi Monte Carlo?

Distribusi probabilitas adalah fungsi statistik yang mewakili berbagai nilai yang didistribusikan antar batas. Ahli statistik menggunakan distribusi probabilitas untuk memprediksi kemungkinan terjadinya variabel yang tidak pasti, yang mungkin terdiri dari nilai diskrit atau kontinu. 

Distribusi probabilitas diskrit direpresentasikan oleh bilangan bulat atau urutan bilangan terbatas. Masing-masing nilai diskrit memiliki probabilitas lebih besar dari nol. Ahli statistik menyusun plot distribusi probabilitas diskrit pada sebuah tabel, tetapi mereka menyusun plot distribusi probabilitas kontinu sebagai kurva antara dua titik yang ditentukan pada sumbu x dari suatu grafik. Berikut ini adalah tipe distribusi probabilitas umum yang dapat dimodelkan oleh simulasi Monte Carlo.

Distribusi normal

Distribusi normal, juga dikenal sebagai kurva lonceng, berbentuk simetris seperti lonceng dan merepresentasikan sebagian besar peristiwa kehidupan nyata. Kemungkinan nilai acak pada median tinggi, dan probabilitas menurun secara signifikan menuju kedua ujung kurva lonceng. Misalnya, pengambilan sampel acak berulang dari berat siswa di kelas tertentu menghasilkan bagan distribusi normal.

Distribusi seragam

Distribusi seragam mengacu pada representasi statistik variabel acak dengan kesempatan yang sama. Ketika diplot pada bagan, variabel yang didistribusikan secara seragam muncul sebagai garis datar horizontal melintasi rentang yang valid. Misalnya, distribusi seragam merepresentasikan kemungkinan dadu bergulir dan mendarat di setiap sisinya.

Distribusi segitiga

Distribusi segitiga menggunakan nilai minimum, maksimum, dan paling mungkin untuk mewakili variabel acak. Probabilitas mencapai puncak pada nilai yang paling mungkin. Misalnya, perusahaan menggunakan distribusi segitiga untuk memprediksi volume penjualan yang akan datang dengan menetapkan nilai minimum, maksimum, dan puncak segitiga.

Apa langkah-langkah dalam melakukan simulasi Monte Carlo?

Metode Monte Carlo meliputi langkah-langkah berikut.

Tetapkan model matematika

Tentukan persamaan yang menyatukan variabel output dan input. Model matematika dapat berkisar dari rumus bisnis dasar hingga persamaan ilmiah kompleks. 

Tentukan nilai input

Pilih dari berbagai tipe distribusi probabilitas untuk mewakili nilai input. Misalnya, suhu pengoperasian ponsel cenderung membentuk kurva lonceng karena perangkat berjalan pada suhu kamar hampir sepanjang waktu. 

Buat set data sampel

Buat set data besar sampel acak berdasarkan distribusi probabilitas yang dipilih. Ukuran sampel harus dalam kisaran 100.000 agar menghasilkan hasil yang akurat. 

Siapkan perangkat lunak simulasi Monte Carlo

Gunakan sampel input dan model matematika untuk mengonfigurasi dan menjalankan perangkat lunak simulasi Monte Carlo. Waktu hasil dapat bervariasi tergantung pada jumlah variabel input, dan Anda mungkin harus menunggu hasilnya.

Analisis hasilnya

Periksa hasil simulasi untuk mengetahui cara output mendistribusikan pada histogram. Gunakan alat statistik untuk menghitung parameter, seperti nilai rata-rata, deviasi standar, dan varian, untuk menentukan jika hasilnya sesuai dengan ekspektasi Anda.

Apa saja tantangan simulasi Monte Carlo?

Ini adalah dua tantangan umum saat menggunakan simulasi Monte Carlo: 

  • Simulasi Monte Carlo sangat bergantung pada nilai input dan distribusi. Jika terjadi kesalahan saat memilih input dan distribusi probabilitas, maka dapat menyebabkan hasil yang tidak akurat. 

Mungkin diperlukan daya komputasi lebih untuk melakukan eksperimen Monte Carlo. Komputasi dengan metode Monte Carlo dapat memakan waktu berjam-jam atau berhari-hari untuk selesai di satu komputer. 

Bagaimana AWS Batch dapat membantu simulasi Monte Carlo?

AWS Batch adalah layanan yang digunakan analis data untuk menjalankan beban kerja dalam batch di lingkungan AWS. Analis data menggunakan AWS Batch untuk menskalakan sumber daya komputasi cloud untuk simulasi Monte Carlo secara otomatis. Mereka lalu mensimulasikan sistem dan variabel yang kompleks dalam durasi yang lebih pendek. AWS Batch menawarkan fitur-fitur berikut:

  • Ilmuwan data berfokus pada analisis hasil alih-alih mengelola alokasi sumber daya. 
  • AWS Batch menghilangkan kebutuhan akan pengawasan dan intervensi manual saat melakukan simulasi Monte Carlo.
  • Tidak perlu menginstal perangkat lunak komputasi batch terpisah di lingkungan AWS Anda. 

Mulai metode Monte Carlo dengan membuat akun AWS sekarang juga.

Langkah berikutnya pada simulasi Monte Carlo dengan AWS

Lihat sumber daya terkait produk tambahan
Pelajari selengkapnya tentang Layanan Komputasi 
Layanan Komputasi AWS Tingkat Gratis
Lihat Layanan Komputasi Gratis 
Mulai membangun di konsol

Mulai membangun dengan AWS di Konsol Manajemen AWS.

Masuk