Apa Perbedaan Antara YAML dan JSON?

YAML dan JSON adalah dua format serialisasi data yang menyediakan mekanisme pertukaran data yang dapat dibaca manusia. Keduanya memformat data dengan cara standar untuk pertukaran antara beberapa aplikasi perangkat lunak. Selain itu, teks keduanya juga mudah dibaca oleh manusia. Keduanya merepresentasikan data sebagai pasangan kunci-nilai. JSON mendukung objek data sebagai nilai, sedangkan YAML tidak. Namun, YAML mendukung lebih banyak tipe data dan lebih seperti bahasa alami untuk mendukung penggunaan developer.

Baca tentang JSON »

Representasi data: YAML vs. JSON

JSON dan YAML memiliki tampilan dan sintaksis yang serupa dengan sedikit perbedaan.

Jika dibandingkan dengan YAML, secara sekilas, format representasi data JSON tampak lebih seperti mesin. Pesan JSON mencakup simbol-simbol berikut:

  • Kurung kurawal untuk objek
  • Titik dua untuk memisahkan pasangan kunci-nilai
  • Kurung kotak untuk array 
  • Tanda kutip untuk melampirkan string

JSON terbuat dari subset kecil JavaScript. Jadi, sintaksisnya membuat dokumen JSON terlihat mirip dengan kode pemrograman.
 

Tidak seperti JSON, format YAML lebih mirip seperti data terstruktur yang ditulis di kertas. Format ini didesain secara khusus agar lebih memudahkan manusia untuk membacanya. YAML menggunakan simbol-simbol berikut:

  • Indentasi untuk merepresentasikan objek 
  • Titik dua untuk memisahkan pasangan kunci-nilai
  • Tanda hubung untuk array
  • Hash untuk menunjukkan komentar

YAML pada awalnya dibuat untuk menyederhanakan XML.

Contoh dokumen: YAML vs. JSON

Berikut adalah contoh dari tampilan dokumen yang berisi data produk kaus dalam format YAML dan JSON.

YAML

JSON

jenis: Kaus

harga: 20,00

ukuran:

  • S
  • M
  • L

   ulasan: # Catatan tentang ulasan

  • nama pengguna: user1

         rating: 4

         created_at: 2023-04-19T12:30:00Z

  • nama pengguna: user2

         rating: 5

         created_at: 2023-05-02T15:00:00Z

{

  "product": {

    "type": "T-Shirt",

    "price": 20,00,

    "sizes": ["S", "M", "L"]

    "reviews": {

      {"username": "user1”, "rating": 4, "created_at": "2023-04-19T12:30:00Z"},

      {"username": "user2”, "rating": 5, "created_at": "2023-05-02T15:00:00Z"}

    }

  }

}

Perbedaan utama: YAML vs. JSON

Karena sintaksis YAML, membaca, memahami, dan menulis file YAML lebih mudah dilakukan daripada saat menggunakan JSON, terutama untuk nondeveloper. Selanjutnya, kita membahas perbedaan utama lainnya.

Tipe data

Format JSON mendukung tipe data berikut:

  • Angka
  • Boolean
  • Null
  • String
  • Array
  • Objek (kumpulan pasangan kunci-nilai bersarang)

Format YAML mendukung semua tipe data native dari berbagai bahasa pemrograman dinamis. Misalnya, YAML mendukung koleksi data bersarang yang terbuat dari urutan (daftar), skalar (seperti angka dan string), dan pemetaan (pasangan kunci-nilai). Dukungan ini memungkinkan Anda untuk membuat struktur data yang lebih kompleks. 

Dukungan bawaan

JSON banyak digunakan bersama dengan banyak bahasa pemrograman yang berbeda. Misalnya, JavaScript menawarkan dukungan bawaan untuk menguraikan JSON. Pustaka Standar Python juga mencakup JSON, dan pustaka JSON dibangun ke dalam PHP 5.2. Demikian pula, lebih dari 50 bahasa populer lainnya mendukung JSON melalui berbagai paket dan pustaka.

Sebaliknya, tidak ada bahasa populer yang memiliki dukungan bawaan untuk YAML. Sebagai gantinya, developer harus menginstal dan menggunakan pustaka. Dua pengurai YAML yang populer adalah PyYAML untuk Python dan LibYAML untuk C. 

Versioning 

Anda dapat membuat versi JSON dan YAML melalui perangkat lunak versioning seperti Git. Namun, memindai dan memahami perubahan dalam file YAML antarversi dianggap lebih mudah dilakukan.

Komentar

Tidak ada dukungan dalam format data JSON untuk komentar. Developer harus menetapkan pasangan kunci-nilai komentar sebagai jalan untuk mengatasi hal ini.

Dalam file YAML, komentar mengikuti simbol hash.

Waktu yang tepat untuk menggunakan YAML vs. JSON

Berkat dukungan dan integrasi yang meluas dengan JavaScript, JSON adalah format serialisasi data yang lebih populer untuk sebagian besar kasus penggunaan dibandingkan YAML. JSON digunakan secara luas dalam komunikasi perangkat lunak terdistribusi, aplikasi web, file konfigurasi, dan API.

YAML mungkin merupakan pilihan yang lebih baik berdasarkan tipe data dan formatnya yang dapat dibaca manusia, tetapi JSON biasanya lebih dipilih untuk kompatibilitas silang. Hal ini disebabkan oleh banyaknya aplikasi dan layanan yang sudah menguraikan format data JSON.

Di sisi lain, YAML telah banyak digunakan di bidang komputasi tertentu karena keterbacaan dan dukungan komentarnya. Khususnya, YAML adalah format serialisasi data primer untuk file konfigurasi di banyak alat dan layanan otomatisasi, DevOps, serta infrastruktur sebagai kode (IaC). Misalnya, YAML sering digunakan dalam file Docker dan Kubernetes.

YAML juga digunakan untuk menulis file konfigurasi dalam penawaran Amazon Web Services (AWS) ini: AWS CloudFormation, AWS Serverless Application Model (AWS SAM), dan AWS CodeBuild.

Ringkasan perbedaan: YAML vs. JSON

 

JSON

YAML

Apa itu?

Format serialisasi data untuk bertukar data terstruktur antara aplikasi dan layanan perangkat lunak. Memprioritaskan penggunaan aplikasi daripada penggunaan manusia. 

Format serialisasi data untuk bertukar data terstruktur antara aplikasi dan layanan perangkat lunak. Memprioritaskan penggunaan manusia daripada penggunaan aplikasi.

Kasus penggunaan utama

Tersebar luas di seluruh platform, bahasa, komunikasi perangkat lunak terdistribusi, aplikasi web, file konfigurasi, dan API.

File konfigurasi di alat dan layanan otomatisasi, DevOps, dan Infrastruktur sebagai Kode (IaC).

Keterbacaan

Mudah.

Sangat mudah.

Tipe data

Angka, Boolean, null, string, array, dan objek.

Mendukung semua tipe data melalui pengumpulan data bersarang dan terdiri dari urutan, skalar, dan pemetaan.

Mendukung komentar

Tidak.

Ya.

Mendukung objek data sebagai nilai

Ya.

Tidak.

Versioning

Ya, tetapi memindai dan memahami perbedaan antarversi secara sekilas tidak mudah dilakukan.

Ya, dan memindai serta memahami perbedaan antarversi secara sekilas mudah dilakukan.

Bagaimana cara AWS mendukung kebutuhan YAML dan JSON Anda?

Semua layanan integrasi data AWS dapat memproses file JSON. Berikut adalah tiga layanan AWS yang relevan:

  • AWS Glue adalah layanan integrasi data nirserver. Anda dapat menggunakan AWS Glue untuk menemukan, menyiapkan, dan menggabungkan data untuk analitik, machine learning, dan pengembangan aplikasi.
  • Amazon Simple Queue Service (Amazon SQS) adalah sebuah layanan antrean pesan yang terkelola sepenuhnya. Anda dapat menggunakannya untuk mengirim, menyimpan, dan menerima pesan antara komponen-komponen perangkat lunak pada volume berapa pun. Pesan Amazon SQS berisi hingga 256 KB data teks, termasuk XML, JSON, dan teks tak berformat.
  • Amazon DocumentDB (dengan kompatibilitas MongoDB) adalah sebuah basis data dokumen JSON native yang terkelola sepenuhnya. Amazon DocumentDB memungkinkan operasi beban kerja dokumen penting pada hampir semua skala menjadi mudah dan hemat biaya tanpa perlu mengelola infrastruktur.

Demikian pula, alat developer di AWS mendukung file YAML dalam beberapa layanan deployment. Berikut dua contohnya:

  • AWS Step Functions memungkinkan Anda membangun alur kerja nirserver yang tangguh menggunakan layanan AWS—seperti AWS Lambda, Amazon Simple Notification Service (Amazon SNS), dan Amazon DynamoDB. Step Functions juga mendukung definisi state machine YAML. Hal ini memungkinkan dilakukannya penentuan alur kerja dalam bahasa yang sama dengan infrastruktur sebagai kode (IaC) Anda.
  • AWS App2Container adalah alat baris perintah yang dapat Anda gunakan untuk memigrasi dan memodernisasi aplikasi web Java dan .NET ke dalam format kontainer. Alat ini menghasilkan file YAML untuk definisi tugas Amazon Elastic Container Service (Amazon ECS ) dan deployment Kubernetes. Alat ini juga mengikuti praktik terbaik AWS untuk keamanan dan skalabilitas.

Mulai menggunakan YAML dan JSON di AWS dengan membuat akun sekarang juga.