Sejak menggunakan Instans Spot Amazon EC2, kami dapat menghemat 45% biaya komputasi bulanan, jadi kami sangat senang.
George Whitelaw Chief Technology Officer

Dengan AWS, Visii menjalankan beban kerja machine learning (ML) pada infrastruktur yang 3,5 kali lebih hemat biaya daripada lingkungan cloud sebelumnya. Teknologi pencarian visual mereka memberikan alternatif untuk pencarian kata kunci dan memperluas fungsionalitas pencarian situs web klien. Visii menggunakan Amazon Simple Queue Service (Amazon SQS) untuk mengelola ribuan pesan pengguna secara sekaligus untuk membatasi waktu henti, sehingga meningkatkan ketangkasan.

  • Tentang Visii

    Visii adalah perusahaan rintisan berpusat di London yang menyediakan pencarian visual bagi pelanggan berdasarkan machine learning untuk meningkatkan fungsionalitas pencarian di situs web mereka. Dengan cara ini, teknologi Visii memelopori pencarian visual, sebuah alternatif intuitif untuk pencarian kata kunci.

  • Layanan AWS yang Digunakan

  • Manfaat AWS

    • 3,5 kali lebih hemat biaya
    • 45% penghematan dengan Instans Spot Amazon EC2
    • 5 kali lebih tangkas dalam mengelola infrastruktur
    • Organisasi yang lebih ramping
    • Dukungan dari program AWS Activate

Visii memelopori pencarian visual, sebuah cara baru untuk menelusuri situs online, dengan teknologi machine learning (ML). Layanan ini bertujuan untuk membantu klien menampilkan produk yang paling relevan kepada pelanggan dan meningkatkan elemen penemuan penelusuran online.

Pencarian visual adalah alat pencarian dan penemuan intuitif online yang mengurangi keletihan dalam pencarian, di mana orang sulit mengartikulasikan apa yang mereka cari dalam kata kunci. Alat ini dapat meningkatkan tingkat konversi hingga 30 persen dengan menaikkan produk yang lebih akurat pada gambar yang disarankan.

Perusahaan rintisan yang berpusat di London ini bekerja sama dengan klien dari berbagai industri, mulai dari perusahaan seni hingga pencarian jodoh, serta peritel e-commerce. Baru-baru ini, Visii menjadi Partner Teknologi AWS di Jaringan Partner Amazon (APN).

Visii dimulai sebagai proyek paruh waktu yang meneliti dan mengembangkan apa yang menjadi inti dari platform produk serta teknologi mereka yang sedang dalam proses pendaftaran hak paten. Pada akhir 2016, perusahaan rintisan ini siap merilis teknologi pencarian visual mereka secara publik. Infrastruktur awal mereka berjalan di cloud terkelola, tetapi Visii membangun “layanan pesan” secara internal karena penyedia mereka tidak dapat mendukung lingkungan yang begitu kompleks.

Sistem ini mengontrol permintaan pencarian gambar pengguna, dengan mengatur kecepatan hasil pencarian baru agar tidak memberatkan server yang menampung algoritma ML mereka. Bertekad untuk tumbuh, tetapi Visii tidak yakin berapa banyak lalu lintas yang dapat ditangani oleh sistem. “Pengalaman penyedia kami pada saat itu begitu kuno dan tidak menyenangkan,” ungkap George Whitelaw, chief technology officer di Visii.

"Kami hanya bisa memesan instans dan membeli waktu komputasi di muka, sehingga sangat tidak fleksibel. Hal ini memaksa kami untuk mengalokasikan sumber daya yang signifikan di muka untuk layanan yang belum tentu masih kami gunakan dalam waktu beberapa minggu ke depan.” Yang dibutuhkan Visii adalah lingkungan cloud yang lincah, fleksibel, hemat biaya, dan ramah untuk perusahaan rintisan.

Seorang teman yang paham akan kefrustrasian Visii menyarankan Whitelaw untuk menghubungi Amazon Web Services (AWS). Setelah meninjau solusi AWS, tim dengan cepat mengetahui bagaimana layanan pesan Visii dapat bekerja lebih efisien di AWS Cloud. Saat ini, Visii menggunakan Amazon Elastic Compute Cloud (Amazon EC2) untuk kapasitas komputasi yang aman dan untuk menjalankan API yang diakses oleh publik. Mereka juga memanfaatkan Amazon Simple Storage Service (Amazon S3) untuk penyimpanan objek skala besar.

Karena prioritas utama Visii adalah infrastruktur yang fleksibel, AWS merekomendasikan Amazon Simple Queue Service (Amazon SQS) untuk mengganti bagian layanan pesan mereka. “Hal ini sangat penting bagi kami,” kata Whitelaw. “Dengan Amazon SQS, kami dapat menjaga laju produksi yang berkelanjutan saat algoritma ML kami menganalisis gambar. Cara ini jauh lebih sederhana dan lebih murah daripada konfigurasi kami sebelumnya.” Ribuan gambar baru yang akan membuat macet lini produksi dapat dengan mudah di-buffer oleh Amazon SQS, sebelum gambar diarsipkan menggunakan Amazon Relational Database Service (Amazon RDS).

Visii juga mengandalkan Elastic Load Balancing untuk mendistribusikan lalu lintas masuk secara efektif di seluruh instans Amazon EC2 dan AWS Auto Scaling untuk memantau aplikasi mereka, yang membantu memastikan agar sistem berjalan lancar. Dengan demikian, Visii tidak perlu lagi khawatir dengan penskalaan seiring rencana mereka untuk menggaet pelanggan baru. Terakhir, Visii menggunakan Amazon Route 53 untuk merutekan permintaan pengguna.

Setelah pindah ke AWS Cloud, Visii mendapati infrastruktur mereka berjalan dengan biaya 3,5 kali lebih hemat, yang sebagiannya adalah karena mereka mengonsolidasikan tiga server Rackspace ke Amazon SQS. Visii juga menggunakan lokapasar Instans Spot Amazon EC2 untuk menjaga biaya komputasi tetap rendah. “Sejak menggunakan Instans Spot Amazon EC2, kami telah menghemat 45 persen biaya komputasi bulanan, jadi kami sangat senang,” tutur Whitelaw, “Faktanya, kami memangkas angka tersebut hanya dalam waktu tujuh minggu.”

Bagaimanapun juga, tujuan utama Visii adalah menjadi bisnis yang lebih tangkas. “Perusahaan kami sekarang lima kali lebih tangkas jika kami membandingkan proses deployment yang diperlukan di AWS versus Rackspace,” ungkap Whitelaw. “Dengan demikian, kami sekarang bisa rehat sejenak untuk menumbuhkan kreativitas dan fokus pada bisnis inti kami.

Sang CTO juga yakin bahwa organisasi ini sekarang menjadi lebih ramping. “Dulu, DevOps merupakan tugas yang kompleks untuk satu karyawan, tapi sekarang dikerjakan bersama oleh tim developer kami,” jelas Whitelaw. “Kami berhasil mengatasi satu titik kelemahan sistem.”

Visii telah bertransformasi karena memiliki akses ke program perusahaan rintisan AWS dan berbagai manfaat yang diberikan, termasuk manajer akun khusus mereka sendiri. “AM kami berperan penting dalam kesuksesan kami,” ungkap Whitelaw. “Kami selalu takjub dengan jumlah dukungan yang kami terima. AWS benar-benar percaya pada kami dan memperjuangkan kami pada setiap kesempatan. Setiap kali teman-teman menghubungi saya dengan ide membangun perusahaan rintisan, saya mengarahkan mereka ke AWS.”

Bahkan, melalui manajer akun mereka, Visii mendaftar dan diterima di program AWS Activate untuk perusahaan rintisan. Program ini memberikan kredit, pelatihan, dan dukungan bagi Visii untuk membantu perusahaan rintisan ini membangun infrastruktur mereka di AWS Cloud. Terpilihnya mereka untuk hadir sebagai salah satu dari tujuh perusahaan rintisan paling inovatif di AWS London Summit juga telah membantu mereka memperoleh pendanaan tambahan. Whitelaw menjelaskan, “Program AWS Activate menyediakan lingkungan yang dapat kami gunakan untuk bereksperimen dengan risiko minimal. Kami tidak akan memiliki kesempatan itu dengan penyedia cloud lain.”