Blog AWS Indonesia

Belajar DevOps dan Backend Melalui Program Kolaborasi antara AWS dan Dicoding

Pada tahun 2018, AWS membuka kantor pertamanya di Jakarta untuk membantu mendukung basis pelanggannya yang berkembang pesat di Indonesia. Komitmen AWS untuk Indonesia ditunjukkan dengan pengumuman pembukaan Region Asia Pacific (Jakarta) di tahun 2019. Kemudian, di tahun 2021, AWS mengumumkan general availability untuk Region AWS Asia Pacific (Jakarta), dengan API name ap-southeast-3. Dengan tiga Availability Zone (AZ), Region AWS Asia Pasifik (Jakarta) memberikan pelanggan dan mitra kami kemampuan untuk menjalankan beban kerja, menyimpan data dengan aman, dan berinovasi lebih cepat, secara lokal.

Meningkatkan Keterampilan Cloud untuk Indonesia
Transformasi digital tidak akan berjalan dengan sendirinya. Karena itu, AWS terus melakukan investasi dalam melatih ratusan ribu penduduk Indonesia untuk mahir menggunakan layanan cloud pada tahun 2025. Dengan bantuan dari pemerintah Indonesia, AWS Partners serta berbagai institusi pendidikan dan universitas, sudah melatih lebih dari 200,000 developers melalui berbagai program yang berjalan di Indonesia.

Berikut ringkasan singkat untuk beberapa program pelatihan yang telah dijalankan oleh AWS di Indonesia:

  • Laptop for Builders – Sebuah program gratis yang mengajarkan siswa sekolah menengah dan kejuruan dalam Bahasa Indonesia untuk memahami dasar ilmu untuk cloud computing.
  • DevOps and Back-End Developer Scholarship Program – Bekerja sama dengan startup pendidikan teknologi Dicoding, kami menawarkan program beasiswa gratis untuk hingga 100.000 developer cloud dan back-end.
  • AWS Training & Certification – Peserta memperoleh keterampilan dan sertifikasi baru di berbagai bidang seperti fundamental AWS Cloud, big data, keamanan, dan machine learning, dengan beberapa opsi pelatihan yang tersedia.

Learning Path yang Disesuaikan untuk Anda

Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, salah satu kerjasama dari AWS adalah dengan Dicoding, startup pendidikan teknologi di Indonesia. Melalui program pelatihan yang dinamakan DevOps and Back-End Developer Scholarship, kerjasama antara AWS dan Dicoding ini bertujuan utuk melahirkan talenta digital terbaik di Indonesia. Tahun ini, Dicoding membuka kembali program beasiswa untuk membantu talenta di Indonesia untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi tentang cloud. Program ini bersifat terbuka untuk seluruh masyarakat di Indonesia dan dapat diakses secara gratis.

Setelah bergabung dengan program ini, peserta dapat memilih salah satu atau kedua learning path, yaitu untuk DevOps Engineer dan Back-End Developer. Jalur pembelajaran untuk kedua learning path ini berbeda tetapi saling melengkapi satu sama lain. Sebagai contoh, modul dari learning path Back-End Developer dimulai dari modul “Belajar Dasar AWS Cloud” hingga modul “Membangun Arsitektur Cloud di AWS”. Di sisi lain, untuk learning path DevOps Engineer, peserta akan mulai belajar dari modul “Linux System Administrator” hingga modul “Belajar Dasar-Dasar DevOps”.

Bagi Anda yang tertarik, silahkan buka halaman DevOps and Back-End Developer Scholarship Program dari Dicoding, dan raih beasiswa untuk menjadi DevOps Engineer dan Back-End Developer.

Happy building,

Donnie

Donnie Prakoso

Donnie Prakoso

Donnie Prakoso is a software engineer, self-proclaimed barista, and Principal Developer Advocate at AWS. With more than 17 years of experience in the technology industry, from telecommunications, banking to startups. He is now focusing on helping the developers to understand varieties of technology to transform their ideas into execution. He loves coffee and any discussion of any topics from microservices to AI / ML.